JAKARTA-Komoditas kelapa sawit salah satu komoditas perkebunan yang merupakan kontributor penerimaan devisa Negara yang dapat diandalkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ekspor produk kelapa sawit dan turunannya mencapai US$ 11,61 milyar naik 17,75% atau US$ 2,5 milyar pada tahun sebelumnya, demikian juga dengan volume sebanyak 21,2 ton CPO meningkat 14,23% dari tahun sebelumnya. Menurut data dari BPS, diperkirakan ekspor produk kelapa sawit dan turunannya akan terus mengalami kenaikan baik voleme maupun nilainya, dapat di lihat pada Tabel 1. Tujuan Negara ekspor minyak sawit antara lain : China, Belanda, India, Malaysia, Amerika, Italia, Jerman dan lainnya.
Indonesiamerupakansalahsatu penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di dunia, luas areal dan produksi kelapa sawit berdasarkan publikasi dari data statistik Ditjen Perkebunan adalah seluas 8,04 juta ha dengan produksi 19,76 juta ton CPO pada tahun 2010 yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesian, penyebaran paling banyak adalah di daerah Sumatera diperkirakan seluas 5,29 Juta hektar. Perkebunan Besar milik swasta masih dominan debanding dengan perkebunan milik rakyat maupun Negara, seperti dapat dilihat pada Tabel 2.
Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kebutuhan CPO dunia, seperti yang terjadi beberapa tahun terahir ini. Selain itu juga dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, menjadikan CPO sebagai pilihan untuk bahan baku pembuatan bio energy sebagai alternatif bahan bakar. Diperkirakan beberapa tahun ke depan investasi terbesar sub sektor perkebunan masih didominasi oleh kelapa sawit.
sumber: Ditjen Perkebunan
bandar sabung ayam
BalasHapus