cari disini

Kamis, 10 November 2011

Transportasi Yang Ada Dan Akan Ada Di Palembang

SEMUA ADA! itulah kata yang pas untuk transportasi yang ada dan yang sedang direncanakan untuk ada di kota Palembang. CEKIDOT BRO...

mulai dari transportasi darat dulu ya.
yang pertama ada Trans  Musi.



Trans Musi mempunyai sistem kerja seperti Bus Trans Jakarta. Bus ini mempunyai jalur yang telah ditetapkan sebagai arah yang akan ditempuh menuju loket tempat pemberhentian sementara atau akhir. 

Selanjutnya, ada angkot BBG atau Bahan Bakar Gas.


ada juga Rail Bus loh, kereen euy!!



 ini loket KA Stasiun Besar Kertapati Palembang.



 ini stasiunnya yang di Indralaya




Rail Bus yang ada di Palembang ini merupakan Rail Bus yang pertama di Indonesia loh. railbus merupakan sarana transportasi kombinasi dari konstruksi bus ringan dan kereta api. Dan, sarana transportasi ini sangat efektif digunakan karena dengan rel kereta yang minim saja sudah aman dioperasikan Pengoperasian Railbus Kertalaya ini yang pertama dan dibuat oleh putra-putri Indonesia sehingga menjadi kebanggaan bangsa kita. railbus tersebut diharapkan mampu mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di jalur lintas Palembang-Inderalaya. pembuatan kereta ringan atau railbus tersebut memakan waktu sampai dua tahun karena baru pertama memproduksi kereta jenis itu. Adapun untuk memproduksi satu set kereta jenis KRD biasanya memakan waktu hanya selama delapan bulan. proses pembuatan railbus tersebut memakan waktu cukup lama, tetapi hanya membutuhkan dana sebesar Rp 15 miliar, sedangkan jenis KRD mencapai Rp 30 miliar.

Selanjutnya, yaitu transportasi air.











dan ada juga transportasi baru yang direncanakan akan dibangun di Kota Palembang. Aero Bus. Kota Palembang sekarang sudah masuk jajaran kota metropolitan di Indonesia. Paling tidak, salah satu perusahaan Jakarta, Pakarya Trans Internasional, bergerak di bidang transportasi mengakui hal itu. Mereka mulai berminat mengembangkan usahanya.

Merealisasikan keinginan tersebut, President Pakarya Trans Internasional, Yusuf Wiriadidjaja beserta jajaran, kemarin (19/2), bertemu dengan Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT. Saat itu, PT Pakarya Trans Internasional memperkenalkan system Aerobus. “Aero itu artinya udara. Bus ya bus. Jadi bus atau kereta yang menggantung di udara,” ujar Yusuf usai paparan.

Palembang sebagai kota besar, tambah dia, berkonsep modern dengan penduduk padat harusnya mempunyai satu mass rapid transit (MRT) atau system angkutan penumpang masal. Maksudnya, angkutan yang dapat membawa banyak orang dalam waktu yang singkat dan akurat seperti diterapkan di negara maju Amerika.

Kata Yusuf, untuk membuat aerobus, biaya yang dikeluarkan cukup besar. Khusus untuk 1 mill, harus mengeluarkan biaya sebesar 20 juta USD($). Waktu pembuatannya relatif lama, mencapai tiga tahun.

“Biaya tersebut sudahtermasuk satu rangkaian atau 12 gerbong dapat mengangkut 400 penumpang. Gerbong ini akan berjalan di udara menggunakan kabel baja. Dijamin kuat hingga puluhan tahun. Kalau mati lampu? Ada generator cadangan, membuat kereta tetap berjalan,” paparnya lagi.

Ketinggian di udara, lanjut Yusuf, dapat disesuaikan dengan keadaan kota. Pastinya, harus lebih tinggi dari bangunan, jembatan atau pepohonan yang akan di lewati. “Jadi bisa turun naik,” ujarnya. Nah, pada jalur yang disediakan, akan ada halte tempat penumpang turun. “Jika di ambil rata-rata, kecepatan aerobus mencapai 40 km/jam.”





Lanjut dia, khusus penumpang yang akan menaikinya pakai smard card. Dengan kartu tersebut, penumpang tinggal masuk, tanpa perlu menunjukkan kartu pada penjaga. Layaknya pulsa, ketika habis, penumpang tidak dapat masuk, karena pintu akan tertutup. Harus melakukan pengisian kartu terlebih dahulu.

Sejumlah kota besar sudah meminta pembangunan aerobus ini. Di antaranya, Surabaya, Jogjakarta dan Bandung. “Kota ini sudah meminta untuk segera dilakukan pembangunan,” ujarnya.
Konsep seperti apa yang cocok bagi aerobus Palembang? Menurut Yusuf, salah satunya bisa sebagai alternatif penyeberangan sungai Musi. “Dari pada buat jembatan dengan biaya yang sangat mahal, lebih baik pakain aerobusa. Atau bisa di tempat lainya. Tergantung permintaan.”

Wali Kota Palembang, Ir Eddy Santana Putra MT, menyambut baik paparan dari PT Pakarya Trans Internasional. Menurut dia, system ini dapat menjadi solusi memecahkan persoalan transportasi publik. Juga menunjang sistem Trans Musi yang akan diterapkan tahun ini, bukannya menunjang program pariwisata.

“Bagusnya bisa menghubungkan antara airport ke stasiun (KA),” ujarnya memberikan gambaran.

keren ya palembang. seluruh moda transportasi umum ada di sana. gak salah kalau Palembang bercita - cita menjadi Kota Internasional  
__________________
Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang ! ! !

Jalur Pulang Kampung

kalo udah waktunya pulang kampung pasti terasa menyenangkan, walaupun memakan waktu perjalanan 9 jam , tapi semua itu hilang kalo udah muter-muter mengenang masa kecil semasa disana dulu.
perjalanan menggunakan travel yang memakan waktu 6 jam untuk sampai dan transit di kota palembang, lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan travel selama 3 jam untuk sampai di kota Prabumulih.


 Pasar Sungai Lilin

 Gelumbang

 Gerbang Kota Prabumulih

 makan siang di Rumah Makan Pagi Sore Sungai Lilin

 Mulai memasuki Komplek Perkantoran Musi Banyuasin (MUBA)

betung

Kota Kelahiranku Tercinta, Prabumulih

Dengan luas wilayah 43.450 Ha, kota ini berada pada ketinggian sekitar 34 meter diatas permukaan laut, iklim equator, curah hujan rata-rata 1.850 mm/tahun dan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim (sebelah utara, selatan, timur dan barat). 
Penduduk Kota Prabumulih pada tahun 2003 sebanyak 130.606 jiwa terdiri dari etnis atau suku Rambang, Belido, Lematang, Komering, Jawa dan lain-lain. Wilayah administrasinya terdiri dari 4 kecamatan, 12 kelurahan, dan 19 desa. Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Prabumulih pada tahun 2002 mencapai Rp 1.321.860 juta (dengan migas), atau sebesar Rp 739.479 juta (non-migas). Selisih dari kedua angka tersebut yang cukup besar (Rp 58.381 juta atau 44,06 %) dari nilai PDRB dengan migas mencerminkan bahwa Kota Prabumulih termasuk daerah eksplorasi minyak dan gas bumi.

Kota Administratif Prabumulih yang merupakan bagian dari Kabupaten Muara enim, semula terdiri dari Kecamatan Prabumulih Barat dengan 6 Kelurahan 1 Desa dan Kecamatan Prabumulih Timur dengan 6 Kelurahan 1 Desa

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 2 Tahun 2001 tanggal 27 April 2001 Tentang Pembentukan 2 Kecamatan Baru yaitu Kecamatan Cambai Meliputi 7 Desa dan Kecamatan Rambang Kapak Tengah meliputi 5 Desa masuk Dalam Wilayah Kota Administratif Prabumulih. Sehingga Administrasi Pemerintah Kota Prabumulih terdiri dari 4 Kecamatan, 12 Kelurahan dan 14 Desa berdasarkan Undang-undang No 6 Tahun 2001 tanggal 21 juni 2001 tentang Pembentukan Kota Prabumulih, maka statusnya telah ditingkatkan menjadi Pemerintah kota Prabumulih. Dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2001 di jakarta, Kemudian pada tanggal 12 Nopember 2001 Bapak Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. Sudjiadi, MM sebagai Pejabat Walikota Prabumulih dengan tugas :
01. Membentuk Perangkat Pemerintah
02. Membentuk Legislatif (DPRD Kota Prabumulih)

Berdasarkan aspirasi masyarakat pada tahun 2002 yang lalu, telah dibentuk 5 (lima) Desa Baru di Kecamatan Rambang Kapak Tengah yang Merupakan pemekaran dari Desa Karang Bindu dan Desa Rambang Senuling, Sehingga Kota Prabumulih meliputi 4 Kecamatan, ada 12 Kelurahan dan 19 Desa

Selanjutnya dalam rangka Pemantapan Pejabat Walikota Depenitif maka pada tanggal 13 mei 2003 telah Dilantik Drs. H. Rachman Djalili, MM sebagai Walikota Prabumulih dan Yuri Gagarin, SH, MBA sebagai Wakil Walikota hasil pemilihan yang Pertama kali dilaksanakan di Kota Prabumulih

Pada Tahun 2008 pemilihan kepala daerah yang kedua telah dilaksanakan dan hasil nya H. Rachman Djalili, MM tetap terpilih oleh rakyat sebagai Walikota Prabumulih sedangkan wakil nya di jabat oleh Ir. Ridho Yahya, MM.

Kini Prabumulih terdiri dimekarkan menjadi 6 (enam) kecamatan. Kecamatan Cambai dan Kecamatan Rambang Kapak Tengah tidak mengalami pemekaran. sebagaimana berikut ini.
1. Prabumulih Barat
2. Prabumulih Timur
3. Prabumulih Selatan
4. Rambang Kapak Tengah
5. Cambai

kantor  pemerintahan kota Prabumulih

pasar Prabumulih

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih

Kantor DPRD Kota Prabumulih

Kantor PERTAMINA cabang Kota Prabumulih

 Stasiun Kereta Api Kota Prabumulih

Kota Prabumulih merupakan kabupaten penghasil nanas yang terbesar di Sumsel sehingga, kota ini disebut sebagai kota Nanas.
Nanas di Prabumulih terkenal dengan rasanya yang manis, dan pemasarannya sudah sampai ke pulau jawa. Saat ini jumlah produksi nanas mencapai 174.734,2 ton dari 219,8 ha area tanam.

Tugu Nanas

 Gate Of Prabumulih City

Monumen Pertamina Kota Prabumulih


Lapangan Prabujaya

Uniknya, kota ini gak punya departement store atau Mall kayak kota lain. Kota ini juga gak punya stadion bola megah kayak Stadion Gelora Sriwijaya di Palembang. Tapi, aku bersyukur dan beruntung dilahirin dan sempet dibesarin di kota ini.